Namun benarkan makan daging ular memiliki manfaat untuk kesehatan kita?? |
Makan daging ular. Apa yang akan kalian pikirkan dengan kata makan ular atau makan daging ular?? mungkin sebagian dari kita merasa jijik sehingga mual deluan sebelum mengkonsumsinya bukan. tapi banyak juga yang merasa biasa saja jika makan daging ular bahkan sebagian dari mereka menyebutkan bahwa daging ular memilik khasian untuk kesehatan kita.
Namun benarkan makan daging ular memiliki manfaat
untuk kesehatan kita??
Makan ular diyakini mampu mengatasi penyakit tertentu dan membawa manfaat bagi kesehatan. Namun, manfaat ini tidak bisa diperoleh secara sembarangan, karena tidak semua jenis ular dapat dijadikan santapan dan pengobatan.
Ragam Manfaat Makan Ular
Selain mengkonsumsi daging ular biasa orang juga akan makan empedu dan darahnya, dan bagian tubuh ular yang lainnya di yakini dapat mengatasi beberapa jenis penyakit. Dan pada empedu ular sanca di claim mampu mengobatu demam tinggi pada anak.
Selain dapat meredakan demam, konsumsi ular sanca berikut empedunya juga di claim mampu mengatasi gangguan kesehatan seperti :
- Meredakan nyeri perut yang disebabkan kolik abdomen.
- Mengobati wasir dan disentri.
- Mengobati gingivitis dan karies gigi.
- Meningkatkan ketajaman penglihatan.
- Mengurangi nyeri dan pembengkakan pada
Selain ular sanca. mengkonsumsi empedu ular hitam dan ular kobra bisa menjadi obat untuk penyakit tertentu dan di yakini dapat meningkatkan stamina pria. meski begitu semua manfaat dari makan daging ular atau tubuh yang lainnya masih perlu di teliti lebih kanjut. karena dari mengkonsumsi daging ular juga memilik efek samping yang cukup berbahaya bagi kesehatan.
Kenali Efek Samping Makan Ular
Belum ada penelitian yang menunjukkan efektivitas makan ular untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu, sebelum tergiur dengan manfaatnya, Anda juga harus mempertimbangkan risiko yang bisa terjadi ketika mengonsumsi ular.
Salah satunya adalah keracunan. Keracunan dapat terjadi jika bisa racun dan bakteri Salmonella yang masih menempel pada daging ular ikut tertelan. Risikonya akan semakin besar jika Anda mengonsumsi ular yang dimasak dengan cara yang tidak tepat.
Risiko lain dari mengonsumsi ular adalah terkena infeksi parasit. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi ular dapat menyebabkan beragam infeksi parasit, seperti trichinosis, pentastomiasis, gnathostomiasis, dan sparganosis. Infeksi-infeksi ini tidak bisa disepelekan karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.
Daging reptil penuh dengan bakteri
Datangnya penyakit ini ternyata disebabkan oleh adanya bakteri di dalam daging reptil seperti salmonella, shigella, e.coli, staphylococcus, atau campylobacter. Apalagi dengan adanya fakta bahwa banyak orang yang mengonsumsi ular dalam kondisi mentah seperti meminum darahnya.
Berikut adalah dampak dari bakteri yang ada di dalam daging ular jika masuk ke dalam tubuh manusia.
- Bakteri salmonella
Bakteri salmonella adalah biang keladi dari penyakit tifoid, infeksi parah pada saluran pencernaan. Gejala dari penyakit ini adalah demam tinggi, diare, konstipasi, atau muntah-muntah. Jika tidak kunjung diatasi, penderitanya akan mengalami gangguan fungsi hati atau bahkan meninggal. - Bakteri E.coli
Bakteri e.coli dikenal luas sebagai penyebab berbagai penyakit pencernaan seperti diare, kram perut, mual-mual, serta muntah. Jika sampai menyebabkan infeksi parah, maka gejalanya bisa merembet hingga dehidrasi, urine berdarah, kulit yang pucat, dan munculnya memar-memar. - Bakteri staphylococcus aureus
Bakteri ini bisa memicu berbagai macam penyakit, namun biasanya yang akan mengalami dampak paling buruk adalah kulit yang terkena infeksi atau gangguan pada saluran pencernaan. - Bakteri shigella
Bakteri shigella, yersinia, serta campylobacter adalah penyebab dari gangguan pencernaan seperti diare parah, diare dengan darah, nyeri perut, mual-mual, dan muntah. - Bakteri clostridum
Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit botulisme dengan gejala kelumpuhan. Penyakit ini jika tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kematian. - Cacing spirometra
Bakteri ini bisa memicu penyakit bernama sparganosis. Selain daging ular, kebiasaan mengonsumsi daging katak atau minum empedu dan darah dari ular juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Namun benarkan makan daging ular memiliki manfaat untuk kesehatan kita?. belum ada penelitian yang membuktikan bahwa daging ular bisa memberikan manfaat kesehatan. Ditambah dengan adanya fakta bahwa makan daging ular atau minum darah ular bisa menyebabkan datangnya penyakit, sebaiknya kita tidak mengonsumsi daging ini terlebih dahulu.
Hanya saja, jika kita termasuk dalam orang yang memang memiliki hobi mengonsumsi daging reptil, ada baiknya kita memastikan bahwa daging ini sudah dimasak hingga benar-benar matang. Selain itu, kita juga sebaiknya tidak memasukkan daging reptil ke freezer atau membekukannya karena bisa membuat parasit dan pathogen di dalamnya hanya menjadi tidak aktif.
Daging ular memiliki banyak bakteri dan parasit karena tinggal di tempat yang membuat mereka berpotensi terpapar berbagai hal tersebut. Karena alasan inilah pakar kesehatan tidak merekomendasikan kita untuk mengonsumsi daging ular.
Jika kita penasaran dan ingin mencicipi daging ular, sebaiknya pastikan bahwa daging ini sudah dimasak dengan benar-benar matang sehingga kita pun bisa meminimalisir paparan bakteri atau kuman berbahaya.
Namun benarkan makan daging ular memiliki manfaat untuk kesehatan kita?? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar