Link Alternatif Dewacinta 01 Des 2020

 link alternatif dewacinta

Link Alternatif Dewacinta 01 Januwari 2020, Bandar togel online yang menyediakan banyak games online, Unuk awal tahun ini dewacinta juga menyediakan link alternatif terbaru untuk antisipasi link yang lain kenak internet positif. 

Berikut adalah link alternatif dewacinta terbarunya ; 

- WWW. TALICINTA .COM

Untuk link alternatif Dewacinta yang masih  bisa di gunakan. 
  • www.angkacinta .com
  • www.catatandewa .com
  • www.cinta1 .com
  • www.cintaku1 .com
  • www.depocinta .com
  •  www.kasihjp .com
  • www.hobijp .com
  • www.cintajp .com
  • www.gadaicinta .com
  • www.talicinta .com
  • www.dewacinta2 .info
untuk Sahabar Dewacinta masih bisa gunakan link alternatif yang di atas, dan jangan lupa untuk menyimpan link alternatif di atasnya barang kali ada salah satu link alternatif kita yang tidak bisa di gunakan sahabat sekalian masih bisa mencoba yang lainnya. 

Dan untuk link alternatif dewacinta yang berikutnya akan segera kami abdet jika ada kendala atau untuk link alternatif dewacinta atau dewacintaqq pasti akan kami abdet jika ada pergantian lin terbarunya. 


Untuk link alternatif Dewacinta .com sudah tidak dapat di gunakan lagi sahabat dewacintaqq karena link alternatif tersebut sudah kenak internet positif dan tidak dapat di gunakan lagi, jika sahabat dewacintaqq mencari link alternatif dewacintaqq boleh gunakan link alternatif kita yang di atasnya. 

Dan semoga artikel tentang Link Alternatif Dewacinta 01 Januwari 2020 dapat bermanfaat untuk sahabat dewacintaqq, salam jecpot selaunya Bosku. Rakyat Asia



Cinta Dari Ciuman Pertama 'Fall In Love At First Kiss'

Cinta Dari Ciuman Pertama 'Fall In Love At First Kiss' Lupakan “Jatuh cinta pada pandangan pertama”. Seperti sudah kita tahu dari judulnya, tokoh utama kita, Yuan Xiang Qin (Yun Lin alias Jelly Lin), jatuh cinta pada ciuman pertama, yang sebenarnya terjadi tidak sengaja. Di hari pertama sekolah, ia dan Jiang Zhi Shu (Talu Wang) bertabrakan. Zhi Shu menangkap Xiang Qin, menariknya agar tak terjatuh, lalu bibir mereka bertemu. Secepat dan semudah itu. Tapi tidak demikian dengan jalan yang Xiang Qin tempuh agar hati keduanya bisa bertemu.

Sebab mereka amat berseberangan. Xiang Qin tergabung dalam kelas F yang berisi murid-murid biang onar bernilai jeblok di mana membersihkan sarang lebah jadi rutinitas sehari-hari, sedangkan Zhi Shu adalah jenius dengan IQ 200 yang bahkan tampak menonjol di antara siswa-siswi kelas A. Ketika Zhi Shu berasal dari keluarga kaya pemilik perusahaan ternama, wajah Xiang Qin menghiasi berita televisi setelah rumah reyotnya roboh.


Begitu tergila-gila, Xiang Qin mengoleksi semua benda yang memajang wajah Zhi Shu. Kegilaan itu bukan menjangkit ia seorang. Seluruh siswi di sekolah bersikap serupa, semakin mengecilkan peluangnya merebut hati si pria idaman. Hingga suatu hari, kawan lama sang ayah mengajak mereka tinggal di rumahnya sampai semua masalah selesai. Bisa ditebak, kawan lama tersebut adalah ayah Zhi Shu. Ya, keduanya kini tinggal satu atap.

Fall in Love at First Kiss bukan romansa di mana karakter utamanya terpikat pada lawan jenis populer, hanya untuk akhirnya menyadari, sosok yang tulus mencintainya (dan juga ia cintai) adalah seorang biasa yang selalu ada di dekatnya. Seorang murid dari kelas F (Kenji Chen) selalu mengejar Xiang Qin, tapi elemen itu hanya berperan menambah kadar humor. Fall in Love at First Kiss adalah sepenuhnya cerita mengenai kepercayaan diri, berusaha keras mendapatkan cinta meski ditentang seluruh dunia.
Mungkin beberapa pihak bakal berpendapat kandungan kisah film ini merupakan kemunduran representasi terhadap  wanita di layar lebar. Tapi anggapan itu terasa seperti sebuah penggambangan. Sebab apa yang Xiang Qin lakukan adalah mengejar impian, dan tidak masalah bila mimpi itu berbentuk cinta kepada lawan jenis. Lagipula dia tak sampai menyia-nyiakan hidup lalu berakhir sebagai budak cinta tanpa nyawa. Xiang Qin bahkan termotivasi memperbaiki diri, belajar keras demi meningkatkan nilai ujian, hingga akhirnya meraih pekerjaan yang diinginkan.



Masalah sebenarnya dari film ini justru dipicu perilaku Zhi Shu. Dia merupakan pria dingin yang enggan menunjukkan perasaan sesungguhnya, sehingga tak jarang ia tampak seolah begitu membenci Xiang Qin. Tapi perbuatannya seringkali terlalu kejam, sampai mengancam peluang tercurahnya dukungan penonton bagi cinta mereka. Untunglah ada Yun Lin lewat kepiawaian menampilkan keluguan dan kekonyolan (wajar, mengingat ia mengawali karir lewat The Mermaid-nya Stephen Chow), menjadikan Xiang Qin karakter likeable. Cuma penonton tanpa hati yang berharap Xiang Qin gagal, apalagi setelah melihat tangisan sang gadis.

Karena hanya melihat poster tanpa menyaksikan trailer, saya terkejut mendapati fakta bahwa Fall in Love at First Kiss rupanya sebuah komedi absurd. Penggambaran situasi sekolah serta penokohan mayoritas karakternya dikemas amat komikal. Pemilihan gaya itu dapat dipahami, sebab filmnya sendiri merupakan adaptasi manga Itazura na Kiss karya mendiang Kaoru Tada, yang sebelumnya sudah menjadi materi adaptasi bagi 8 judul serial televisi dari 4 negara (Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Thailand), 25 episode anime, dan 3 film layar lebar. Wajar saat sutradara Yu Shan Chen (Our Times) ingin mempertahankan gaya tersebut, termasuk visual penuh warna cerah yang memanjakan mata.


Tidak semua humornya bekerja efektif, karena duo penulis naskahnya, Chi-Jou Huang dan Yung-Ting Tseng (Our Times), memilih mengedepankan kuantitas ketimbang kualitas, mendorong saya berharap filmnya mau beristirahat sejenak dalam upayanya memancing tawa dan menambah fokus di paparan drama untuk membangun rasa. Menekan kadar humor bukan saja berguna memberi penonton waktu mengambil napas, pula memberi alurnya ruang  mempresentasikan kebersamaan dua tokoh utama.

Akhirnya tersisa setumpuk aspek yang berpeluang menyetir emosi namun urung terjadi akibat minimnya eksplorasi. Contohnya saat ibu Zhi Shu (Christy Chung) berkata bahwa setelah kehadiran Xiang Qin di rumah, puteranya mulai berubah. Perubahan yang tak pernah benar-benar penonton saksikan (ingat, konteks pernyataan sang ibu adalah Zhi Shu di rumah, bukan di luar). Pun Fall in Love at First Kiss tak mampu total memaksimalkan ide menempatkan dua tokoh utama di satu rumah tatkala interaksi keduanya di sana terhitung minim.

Tapi seiring waktu bergulir, filmnya mulai membayar lunas hal-hal yang terbuang percuma. Akhirnya kita disuguhi beberapa interaksi Xiang Qin dan Zhi Shu. Hadir sedikit terlambat, namun efeknya tidak main-main. Berkebalikan dengan humornya, momen romantis dua protagonis memang rendah soal kuantitas, tapi berkualitas tinggi berkat sensibilitas sang sutradara memainkan suasana sarat asmara. Puncaknya adalah 5-10 menit terakhir yang membuat kelemahan filmnya (juga kesalahan Zhi Shu) termaafkan sekaligus mampu melelehkan hati.


Cinta adalah pengorbanan


Jika saya tanya: “Apa definisi cinta menurut Anda?”
Saya yakin Anda akan menjawabnya: “Cinta adalah pengorbanan”, “Cinta adalah apa yang dirasakan oleh hati,” dan sebagainya. Jawabannya tidak lepas dari embel-embel romantis karena cuma itu yang Anda tahu.

Tidak salah menjawab seperti itu. Tapi sadarkah Anda kalau meromantisasi cinta secara berlebihan bisa menyesatkan kehidupan romansa Anda? Kalau Anda punya pemikiran yang keliru, Anda sendiri yang akan sakit hati dan kecewa ketika menjalaninya.

Mengapa urusan cinta selalu di hubungkan dengan romantisme?

Itu ada hubungannya dengan perkembangan budaya, lebih tepatnya di bangsa Eropa pada masa Revolusi Industri. Saat itu, mesin indusri mengalami perkembangan pesat sehingga para pengusaha gencar memproduksi barang sebanyak-banyaknya. Hasilnya, buruh diupah rendah karena tenaganya digantikan oleh mesin. Meskipun begitu, kaum proletar tetap dipaksa bekerja untuk menghidupi mesin-mesin pabrik.


Waktu itu, masyarakat Eropa mengalami degradasi kehidupan karena kurangnya waktu untuk menikmati hidup. Daripada berkarya atau menikmati seni, mereka lebih memilih untuk bekerja. Akibatnya, kehidupan jadi monoton karena kegiatannya hanya diisi dengan mengurus keluarga dan bekerja. Selain itu, Revolusi Industri juga menciptakan masyarakat yang individualis dan tidak ada lagi rasa kekeluargaan.

Kondisi ini akhirnya melahirkan berbagai gerakan seni, sastra, dan intelektual yang menentang kakunya norma-norma di Eropa. Gerakan tersebut berusaha mengingatkan bahwa emosi adalah hal yang utama karena itu yang membedakan manusia dengan mesin. Mereka ingin masyarakat bisa kembali menikmati hidup dengan menggali emosi sedalam-dalamnya.

Sebuah revolusi mental terjadi. Era Romantisisme berisi karya seni yang melebih-lebihkan emosi manusia seperti rasa takut, takjub, dan cinta. Jika Anda membaca literatur Era Romantisisme seperti The Prelude atau Alastor or the Spirit of Solitude, Anda akan paham bahwa penulis saat itu cenderung berhiperbola tentang cinta. [1]

Lambat laun romantisisme menjalar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak sastra beraliran romantik yang terbit antara tahun 1930-1950. Semenjak itu dimulailah Era Romantisisme di Indonesia yang masih berjalan sampai sekarang. Pengaruhnya begitu kuat mencekram sampai banyak melahirkan definisi cinta yang sarat hiperbola. Anda bisa lihat pengaruhnya di buku-buku tentang cinta atau musik bertema cinta. Akibatnya, cinta dianggap spesial daripada emosi manusia yang lain.

Coba Anda pikir darimana definisi “Cinta adalah pengorbanan” itu berasal? Anda pasti meyerapnya dari sinetron, akun cinta-cintaan, musik, atau dari orangtua. Semuanya adalah produk Era Romantisisme tadi.

Pencekokan definisi cinta yang berlebihan itu membuat Anda ikut berlebihan saat menyukai seseorang. Contoh: karena menganggap cinta adalah pengorbanan, Anda rela menggelontorkan jutaan rupiah demi gebetan. Anda pikir itu wajar karena selama ini media mengajarkan kalau ingin cinta diterima, maka Anda harus berkorban dengan menuruti semua kemauan gebetan.

Begitu pula kalau Anda menganggap cinta adalah apa yang dirasakan hati. Ketika dada berdegup kencang saat bertemu seseorang, Anda merasa itu tanda bahwa dia adalah jodoh Anda. Hasilnya, Anda jadi baperan dan capek sendiri karena banyak mengkhayal membangun keluarga bersama dia.

Jika definisi cinta itu justru menyulitkan Anda mencari pasangan, sebaiknya ganti dengan definisi baru yang lebih masuk akal. Zick Rubin, seorang pakar psikologi, menjelaskan bahwa cinta adalah emosi yang terbentuk dari tiga perasaan: perhatian, kasih sayang, dan keintiman. [2]

Ketiga perasaan tersebut baru muncul setelah seseorang menghabiskan banyak waktu dengan pasangannya. Catat ini, DENGAN PASANGANNYA bukan DENGAN GEBETANNYA. Jadi cuma sekedar dekat dengan gebetan belum pantas disebut cinta.

Dari definisi tersebut saya sederhanakan menjadi:

Cinta adalah hasil investasi.
Jika dua orang saling menyukai, maka mereka akan sama-sama berusaha untuk semakin mendekat. Bila usaha tersebut rutin dilakukan terus menerus, perasaan suka itu akan berkembang menjadi cinta. Sebaliknya, bila hanya satu orang yang berusaha sementara satunya lagi tidak, maka perasaan itu tidak akan tumbuh menjadi cinta. [3]

Saya beri analogi, bayangkan skenario ini: Anda sangat menyukai iPhone X dan bermimpi membelinya nanti. Jadi Anda mulai menyisihkan gaji dan sering lembur larut malam agar dapat membeli gadget canggih tersebut. Setelah menabung cukup lama, akhirnya kotak hitam mahal itu sampai di tangan Anda.

Bayangkan perasaan Anda ketika menggeser-geser layar iPhone X tersebut, pasti bahagianya bukan main! Anda merawat iPhone itu dengan baik, memasukkannya ke saku dengan hati-hati, dan melarang keponakan Anda yang masih kecil untuk memegangnya. Anda marah sekali kalau iPhone itu lecet atau jatuh. Dengan kata lain, Anda sangat mencintai iPhone itu.

Satu hal yang harus diketahui bahwa Anda mustahil mencintai iPhone tersebut kalau belum memilikinya. Rasa cinta itu muncul karena Anda menginvestasikan begitu banyak uang, waktu, dan tenaga untuk merawatnya. Anda tidak mungkin begitu mencintai iPhone yang masih terpajang rapi di etalase toko. Jika Anda cuma bisa mengintip ke etalase dan bermimpi memilikinya, itu bukan cinta tapi ngarep.

Coba ganti objeknya dari iPhone menjadi pasangan. Semakin besar investasi Anda ke dia, semakin Anda mencintainya. Prinsipnya sama bukan?

Anda tidak mungkin mencintai seseorang yang belum menjadi kekasih Anda. Dalam tahap PDKT, proses yang terjadi baru ketertarikan fisik dan interaksi sosial. Sama sekali tidak ada unsur cinta di dalamnya karena dia belum menjadi milik Anda. Ketika kalian sudah saling memiliki, akan ada banyak sekali investasi yang Anda berikan untuk menjaga hubungan tersebut. Dari situlah tumbuh yang namanya cinta.

Definisi macam “Cinta adalah pengorbanan” atau “Cinta adalah apa yang dirasakan di hati” sebenarnya tidak salah bila Anda sudah memiliki pasangan. Anda memang perlu mengorbankan waktu dan tenaga untuk menjaga hubungan. Anda juga pasti merasakan cinta di hati setelah banyak berinvestasi ke pasangan.

Namun, salah besar bila Anda menerapkannya saat masih tahap PDKT. Seperti saya jelaskan di atas, banyak berkorban saat PDKT justru merugikan Anda karena belum tentu dia menerima cinta Anda. Langsung menilai rasa deg-degan di hati sebagai tanda cinta juga bisa membuat Anda cepat baper. Seharusnya tidak perlu terlalu banyak berinvestasi waktu, uang, dan pikiran untuk seseorang yang berstatus gebetan.

Hanya dari definisi cinta saja bisa membuat Anda melakukan hal-hal yang sebenarnya baik, tapi tidak sesuai tempat dan waktunya. Strategi PDKT Anda jadi berantakan dan tidak mendatangkan hasil. Jika serius ingin memperbaiki kisah romansa Anda yang tragis, pertama-tama ganti definisi cinta yang selama ini Anda yakini. Pahat kuat-kuat di benak Anda bahwa cinta adalah hasil investasi setelah memiliki pasangan.

Yang kedua, Anda bisa mengikuti Hitman System Online Training (bagi pria) atau Lovable Lady Studio (bagi wanita) yang akan membongkar semua kesalahan PDKT Anda. Jika tahu salahnya dimana, Anda bisa menciptakan strategi efektif untuk mendapatkan pasangan impian. Anda juga akan diajari bagaimana berinvestasi yang benar agar hubungan langgeng untuk waktu yang lama.

Anda sudah melakukan perubahan besar hanya dengan mengganti pemahaman saja. Cuma apa Anda berani mengubah sesuatu yang sudah lama tertanam di otak Anda? Keputusannya di tangan Anda.




The Agen togel terbaik Diaries

Hanya dengan bo togel hadiah prize 123 min bet one hundred rupiah, maka ada kesempatan anda untuk melipat gandakan menjadi berjuta-juta rupi...